MEMBUAT PAKAN IKAN ORGANIK (Fermentasi)

Share:

Berbicara mengenai cara membuat pakan ikan sendiri, biasanya orang sering membuat pakan ikan fermentasi karena dengan cara fermentasi merupakan salah satu pakan alternatif ikan yang sangat praktis dan mampu memberikan manfaat yang bagus untuk hewan ternak maupun ikan.

Pakan fermentasi merupakan sebuah pakan ternak ikan yang terbuat dari limbah organik seperti ampas tahu , kotoran ternak , yang difermentasikan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak ikan.

Manfaat pakan fermentasi untuk ikan :

Hemat dalam pembiayaan dalam perawatanAir kolam cenderung tidak berbau busukMempercepat pertumbuhan dan perkembangan ikanTidak perlu mengganti air kolamLele organik memiliki rasa yang berbeda yakni lebih gurihBobot ikan menjadi lebih berat dan bernilai jual tinggiNilai gizi dari lebih tinggi dan kolesterolnya lebih rendahAir bekas budidaya ikan organik sangat baik untuk memupuk tanaman dan masih banyak lagi.

Saat ini banyak pembudidaya ikan mencoba memanfaatkan kotoran ternak (sapi, kambing, ayam atau puyuh) untuk dijadikan pelet. Namun, kotoran ternak sebagai pakan organik dalam prakteknya bukan berarti langsung diberikan pada ikan.

Kotoran tersebut akan diproses menjadi semacam pupuk organik yang akan merangsang tumbuhnya pakan alami yang berguna sebagai pakan sekaligus media berkembangnya mikroorganisme kompleks pada kolam.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dan diketahui untuk memanfaatkan kotoran ternak ini :

Kotoran ternak yang digunakan diusahakan sudah padat dan tidak berbauKotoran ternak yang digunakan berasal dari ternak yang diberi pakan hasil fermentasi. Maksud dari pakan hasil fermentasi adalah pakan jerami yang telah dikeringkan selama satu minggu atau dari kotoran kambing yang memakan pakan yang sudah difermentasi juga.

"Bakteri yang ada pada kotoran ternak sudah tidak berbahaya, karena sudah melalui proses fermentasi".

Kotoran ternak yang kelihatannya menjijikan ternyata bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan. Selain kotoran ternak, ada beberapa bahan lain yang diperlukan untuk membuat Pakan Ikan Organik. Berikut ini beberapa jenis bahan baku yang bisa digunakan untuk membuat Pakan Ikan Organik :

Kotoran Ternak

      Kotoran hewan yang dapat digunakan untuk pupuk setelah mengalami pengomposan yang matang, yaitu bila secara fisik (warna, rupa, tekstur, dan kadar air) tidak serupa dengan kondisi bahan aslinya, sedangkan secara kimia memiliki kandungan 60-70% bahan organik, 2% zat N, 1% P2O5, dan 1% K2O.

Jenis kotoran hewan yang dapat digunakan adalah kotoran sapi, kerbau, kelinci, ayam, puyuh dan kambing. Jenis kotoran lain yang dapat digunakan untuk pembuatan Pakan Ikan Organik adalah kotoran ayam. Kotoran ayam mengandung protein, karbohidrat, lemak dan senyawa organik lainnya.

"Kriteria kotoran ayam yang ideal adalah yang berasal dari ayam pedaging karena kotorannya lebih bersih dan cenderung lebih murni (tidak tercampur sekam) dan usahakan kotoran ayam dalam kondisi kering. Hindari menggunakan kotoran ayam kampung karena kotorannya cenderung rendah kadar N dan mengandung serat yang tinggi".

Semakin tinggi kandungan unsur hara nitrogen akan membuat bahan baku semakin cepat terurai. Ini dikarenakan jasad renik pengurai memerlukan unsur hara nitrogen untuk perkembangannya. Unsur hara nitrogen digunakan oleh mikroorganisme untuk sintesis protein dan pembentukan protoplasma.

Ampas Tahu

Ampas tahu dapat digunakan sebagai sumber protein, mengingat kandungan proteinnya dan lemak yang tinggi sekitar 8,66% protein, 3,79% lemak, 51,63% air dan 1,21% abu. maka sangat baik untuk dijadikan bahan baku pembuatan Pakan Lele Organik.

"Kelemahan ampas tahu cenderung memiliki kandungan protein yang lebih baik dari pada kotoran hewan, apabila proses fermentasi terlambat, maka hasilnya akan menjadi cepat bau sehingga dapat mengganggu lingkungan sekitar. Ampas tahu merupakan bahan yang tidak tahan lama. Karena itu, ketika mendapatkan ampas tahu segera lakukan pencampuran dengan probiotik, untuk dosis probiotik tergantung dari merk dan jenis probiotik yang digunakan".

Dedak / Katul

Dedak merupakan limbah pengolahan gabah dan tidak dikonsumsi manusia sehingga tidak bersaing dalam penggunaannya. Kandungan nutrisi dedak yaitu bahan kering 91,0%, protein kasar 13,5%, lemak kasar 0,6%, serat kasar 13,0%, dan kandungan serat kasar 13,6%. 
Tepung Ikan

Tepung ikan adalah ikan atau bagian ikan yang dikeringkan dan digiling. Kegunaan utama tepung ikan adalah bahan utama campuran pakan ternak. Tepung ikan yang baik harus mempunyai sifat-sifat : butirannya seragam; bebas dari sisa tulang, mata ikan dan benda asing; berwarna halus bersih, seragam, dan bau khas ikan amis. 
Probiotik (Pupuk Hayati Bioboost)

Probiotik adalah istilah yang digunakan pada mikro-organisme hidup yang dapat memberikan efek baik atau kesehatan pada organisme lainnya. Kami sarankan untuk menggunakan Pupuk Hayati Bioboost 
Tetes Tebu / Molase

Molase merupakan bahan sisa dari proses pembuatan gula. Molase juga merupakan sumber energi tetapi kandungan proteinnya rendah. Molase mengandung 4,2% protein kasar, 7,7% serat kasar. Molase juga sering digunakan untuk proses fermentasi karena mengandung 1-20% gula yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan inokulum. Bisa digantikan dengan gula pasir.

Berbicara mengenai pakan fermentasi , dibawah ini akan saya paparkan paparan mengenai cara bikin pakan ikan sendiri secara fermentasi , adapun untuk selengkapnya bisa anda simak dengan seksama langkah-langkahnya dibawah ini.

1 . Pembuatan Pakan Ikan Alami dari Kotoran Ternak
 

Hal pertama yang perlu disiapkan adalah media berupa kolam ikan. Kita tidak perlu membuat kolam ikan dari tanah, karena nantinya kita menggunakan kompos yang berfungsi sebagai tempat berkembang biak mikro organisme. Kita bisa menggunakan kolam semen atau kolam terpal.

Ukuran bisa disesuaikan dengan kondisi lahan yang kita miliki. Biasanya ukurannya adalah 2 x 3 m dengan tinggi air sekitar 80 cm hingga 1 meter. Jika kolam yang dibuat lebih besar, akan menjadi lebih baik karena padat tebar dan waktu fermentasi pakan ikan organik menjadi lebih hemat. 

Komposisi Bahan dan Alat :

Kotoran ternak yang telah diangin-anginkan selama sekitar seminggu sebanyak 100-150 kg dalam keadaan kering.Probiotik Bioboost sebanyak 10 tutup botol (100 ml)Tetes tebu (molase) sebanyak 2 liter / Gula Pasir 100 grKarung dan paranet sesuai ukuran kolam sekitar 1 x 2 m sebagai tempat untuk pemberian pakan organik ke kolam.Jerigen / tong.

Cara Pembuatan :

      Dalam membuat pakan alami untuk ikan, terdapat proses fermentasi yang bisa dibilang sangat penting. Karena proses fermentasi bisa meningkatkan nilai gizi, terutama kadar protein, pada bahan baku pakan ikan organik yang akan dipakai. Selain itu, bahan pakan akan lebih sederhana sehingga mudah dicerna oleh ikan.

Karena itu, sebelum dipakai untuk pakan ikan, sebaiknya semua bahan difermentasikan terlebih dahulu menggunakan pro-biotik. Cara pembuatan pakan alami dari kotoran ternak sebagai berikut :

1. Buat larutan probiotik fermentasi dengan cara :

100 ml (10 tutup botol) Bioboost dimasukkan ke dalam 1 (satu) liter air, tambahkan 100 gram gula pasir lalu diaduk sampai larut.Larutan ini kemudian didiamkan selama 15 menit.Setelah 15 menit, larutan bibit fermentasi tadi dimasukkan ke dalam 10 liter air (pakai ember).Aduk sampai larut.

2. Masukan Kotoran ternak yang telah dikeringkan ke dalam Jerigen/tong yang telah disiapkan

3. Siramkan campuran probiotik yang telah diaktifkan ke dalam jerigen yang berisi kotoran ternak, lalu aduk hingga tercampur merata.

4. Tutup wadah rapat, lalu biarkan bahan-bahan tersebut berfermentasi selama 5-7 hari. Setelah siap, pakan yang telah terfermentasi tersebut dimasukan ke dalam karung.

"Lakukan pemupukan ulang dari fermentasi kotoran sapi secara rutin setiap 2-3 hari sekali. Hal tersebut terus dilakukan sampai ikane mencapai ukuran 5-7 cm dan ikan sudah mau mengkonsumsi pakan organik dari ampas tahu"

Cara Pemberian Pakan :

     Pakan alami dari kotoran ternak diberikan pada ikan yang berumur di bawah 1 bulan dengan ukuran penebaran awal maksimal 4-6 cm. Cara pemberiannya, cukup ambil pakan hasil fermentasi kotoran ternak kemudian masukan kedalam wadah (karung) dan masukan ke dalam kolam ikan.

Sedangkan cara lainnya, letakkan pakan alami hasil fermentasi kotoran ternak tersebut ke paranet yang telah di pasang atau diikatkan ke tali di atas kolam ikan.

Apabila menebar benih ikan ukuran 2-3 cm atau 3-4 cm, setelah 3-4 hari setelah tebar benih, lakukan penambahan pakan ikan organik dari fermentasi kotoran ternak sebanyak 2-3 gayung tergantung dari luas kolam dan jumlah tebar benih.

Selanjutnya, lakukan pemupukan ulang dari hasil fermentasi kotoran ternak tersebut secara rutin setiap 2-3 hari sekali sampai ukuran lele 5-7 cm dan ikan sudah mau mengkonsumsi pakan organik dari hasil fermentasi ampas tahu.

2. Membuat Pakan Ikan dari Fermentasi Ampas Tahu

Ampas tahu dapat juga digunakan sebagai pakan ikan. Hal tersebut bertujuan agar ikan dapat berkembang seperti di habitat aslinya, yaitu memakan makanan yang berasal dari bahan organik dan ikan akan tumbuh dengan baik.

Selain itu, bertujuan untuk mengurangi biaya pengeluaran dan mengurangi menumpuknya limbah dari ampas tahu tersebut. 

Bahan Baku :

Ampas tahu sekitar 10 kgBekatul jagung, bekatul kulit kacang atau dedak sebanyak 5 kgTepung ikan sebanyak 1 kgKotoran ayam sebanyak 5 kgBioboost 2 tutup botol (20 ml)Molase atau air tetesan tebu sebanyak 250 ml / Gula Pasir 50 grAir matang sekitar 1-3 liter

Cara Pembuatan :

1. Buat larutan probiotik fermentasi dengan cara :

20 ml (2 tutup botol) bioboost dimasukkan ke dalam 1 (satu) liter air, tambahkan 50 gram gula pasir lalu diaduk sampai larut.Larutan ini kemudian didiamkan selama 15 menit.Setelah 15 menit, larutan bibit fermentasi tadi tambahkan lagi 1-3 liter air (pakai ember).Aduk sampai larut.

2. Campurkan probiotik fermentasi yang telah diaktifkan tersebut dengan seluruh bahan yang telah disiapkan

3. Aduk rata seluruh bahan yang ada

4. Masukan bahan yang telah dicampur kedalam wadah bisa berupa ember tertutup

5. Fermentasikan seluruh bahan tersebut selama minimal 3 jam.

Setelah proses fermentasi selesai, pakan bisa langsung diberikan kepada ikan yang sebelumnya sudah memakan pakan alami selama 15 hari. Pastikan wadah penyimpana fermentasi ampas tahu selalu tertutup. Usahakan sebelum ditutup kembali, aduk pakan fermentasi ampas tahu setiap kali wadah dibuka untuk mengambil pakan. 

Cara Pemberian Pakan :

      Cara pemberian pakan ikan organik dari hasil fermentasi ampas tahu sangatlah mudah. Pakan bisa diberikan langsung ke ikan dengan cara dikepalkan sehingga ikan bisa mengkonsumsi secara langsung. Atau bisa juga dengan cara ditempelkan dipinggir pematang kolam.

Disarankan pakan tersebut diberikan kepada ikan yang umurnya di atas 1 bulan dari penebaran, dengan ukuran benih minimum 4-6 cm, sebelumnya bisa diberikan dari hasil fermentasi dan pakan alami pupuk kandang.

Pemberiannya jangan bersamaan dengan pemberian pellet ikan. Persentase pemberian adalah 5% dari biomassa ikan (1,5-2 kali jumlah pemberian pakan pellet). Frekuensi pemberian pakan ikan organik dari ampas tahu ini bisa 2-3 kali sehari. 

"Tips untuk meningkatkan nafsu makan ikan"

Sebelum diberi pakan ampas tahu, sebaiknya lele diberikan pakan pellet pabrikan yang sudah difermentasikan dengan Bioboost ini berfungsi sebagai pancingan bau tepung ikan yang dapat merangsang nafsu makan ikan. Perlakuan ini hanya dilakukan satu kali selama proses pembesaran ikan sehingga tidak akan memakan banyak biaya.

Penerapan Pakan ikan organik ini, dapat juga diterapkan pada jenis ikan lainnya seperti ikan lele, mas, nila, gurami dan lainnya. Karena dengan cara ini lebih ramah terhadap lingkungan dan dapat meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan khususnya.

Semoga Bermanfaat. 

Tidak ada komentar