Mikroorganisme tanah merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kesuburan tanah. Sebagian besar pertumbuhan tanaman tidak terlepas dari mikroorganisme tanah. Berpuluh-puluh tahun lamanya (hampir 100 tahun), manusia telah menggunakan pupuk kimia untuk memenuhi nutrisi tanaman. Salah satu pupuk kimia yang telah lama digunakan adalah NPK. Penggunaan pupuk NPK terbukti dapat menyebabkan mikroorganisme tanah musnah.
Mikroorganisme dapat hidup jika di dalam tanah terdapat asam amino. Asam amino ini berasal dari protein yang diuraikan oleh bakteri dalam tanah sehingga menjadi asam amino.
Keseluruhan asam amino yang terkenal di dunia ada 20 jenis. Setelah diteliti ternyata pada tanaman yang subur, termasuk sayuran selalu ada mikroorganisme dibagian akarnya. Mikroorganisme tersebut diantaranya pseudomonas putida dan pseudomonas fluorescent.
Keberadaan 2 mikroorganisme ini mutlak harus ada. Pada tanaman yang tidak sehat tidak dijumpai mikroorganisme ini.
Tanaman bisa tumbuh dengan baik jika mempunyai hubungan simbiosis mutualisme dengan mikroorganisme. Adanya hubungan ini, tanaman bisa memperoleh keuntungan dari mikroorganisme. Namun perlu diingat, tidak semua mikroorganisme bermanfaat. Ada mikroorganisme yang merugikan, seperti fusarium.
Fungsi lain mikroorganisme dalam tanah adalah menguraikan bahan kimia yang sulit diserap menjadi bentuk yang mudah diserap tanaman.
Mikroorganisme ternyata mengeluarkan suatu jenis zat yang berfungsi untuk memperlancar penyaluran hara dan air dari akar ke daun. Zat yang dikeluarkan mikroorganisme ini dapat membantu penyebaran air dan nutrisi di seluruh permukaan daun. Keadaan ini akan meningkatkan produksi tanaman karena penyaluran air dan nutrisi ke permukaan daun berjalan lancar.
Berikut ini beberapa mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanaman:
1. Pseudomonas sp
Pseudomonas berfungsi untuk melarutkan fosfat dari bentuk yang tidak bisa diserap tanaman menjadi bentuk yang mudah diserap tanaman. Selain itu pseudomonas dapat membantu proses dekomposisi. menghasilkan enzim pengurai yang disebut dengan lignin.
2. Pseudomonas sp
Mikoriza bersimbiosis mutualisme dengan tanaman. Secara tidak langsung, mikoriza dapat membantu meningkatkan produksi tanaman. Mikoriza adalah jenis cendawan yang bersimbiosis pada korteks akar tanaman. Mikoriza berfungsi membantu penyerapan unsur hara tanah oleh tanaman. Penelitian menunjukkan adanya mikoriza dapat meningkatkan penyerapan unsur P sebesar 25%. Selain itu mikoriza berfungsi untuk menghasilkan hormon dan zat pengatur tumbuh seperti auksin, sitokinin dan giberelin.
Fungsi lain mikoriza adalah menghasilkan zat antibiotik yang melindungi tanaman dari pathogen akar. Mikoriza juga bisa merangsang aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan dan memperbaiki struktur dan agregasi tanah. Selain itu mikoriza berfungsi untuk membangun tanaman agar lebih tahan terhadap kekeringan.
3. Rhizobium sp
Rhizobium merupakan simbiosis mutualisme bakteri dengan akar tanaman terutama tanaman kacang-kacangan. Bakteri ini bersimbiosis pada serabut akar dan kulit akar halus. Fungsinya adalah untuk menambat atau mengikat nitrogen bebas dari udara. Nitrogen yang diikat akan dimanfaatkan oleh tumbuhan inangnya untuk pertumbuhan. Penelitian menunjukkan pada kondisi optimal, rhizobium bisa menambat nitrogen sebesar 150 Kg/Ha.
4. Azotobakter Sp
Azotobakter juga merupakan bakteri yang bersimbiosis mutualisme dengan akar tanaman. Sama halnya dengan rhizobium, bakteri ini berfungsi untuk mengikat nitrogen bebas dari udara. Azotobakter berjasa dalam menyediakan nitrogen untuk kebutuhan tanaman, juga berfungsi untuk melindungi atau menyelimuti hormon tumbuh.
Menghasilkan fitohormon yang berpotensi menghambat bakteri patogen, serta berperan sebagai fasilitator penyerapan beberapa unsur hara dari lingkungan.
6. Lactobacillus sp
Lactobacillus berfungsi untuk membantu proses fermentasi bahan organik menjadi senyawa-senyawa asam laktat yang dapat diserap tanaman.
Berfungsi sebagai mikroba penambat nitrogen dari udara bebas untuk diserap tanaman serta menghasilkan hormon tumbuh IAA (indole Acetid)
8. Streptomyces sp
Meningkatkan kesuburan tanah, menekan aktifitas hama/penyakit, menjaga kestabilan produksi tanaman.
Menurunkan C/N secara cepat dan bersifat antagonis terhadap beberapa jenis penyakit akar, memiliki kemampuan yang tinggi dalam menghasilkan enzim penghancur lignin dan selulosa secara bersamaan, dan hanya ada di Pupuk Hayati BIOBOOST
10. Saccharomyces sp
Meningkatkan kesuburan tanah serta produktivitas tanaman. Produktif mikroba sebagai alat alternatif yang efektif untuk manipulasi dan mengelola ekologi mikroba secara keseluruhan sistem yang kompleks dan beragam.
11. Amonofikasi
Organisme dalam tanah yang sudah mati menyebabkan protein terurai menjadi asam amino, asam amino yang sudah terbentuk dikonversi menjadi ammonia (NH3) akan dioksidasi menjadi No oleh bakteri nitrifikasi
12. Actinomycetes dan Streptomyces
Actinomycetes dan Streptomyces berfungsi menghasilkan senyawa antibiotic yang bersifat toksik terhadap patogen atau penyakit tanaman.
13. Nitrifikasi
Merupakan proses oksidasi ion amonium menjadi nitrat (NO3) tumbuhan cenderung menggunakan nitrat sebagai sumber nitrogen untuk sintesa protein karena nitrat lebih mudah terikat oleh akar tanaman.
Semoga Bermanfaat.
Tidak ada komentar
Posting Komentar